Amanat yang tersampaikan, Terimalah sahabat kita dengan sepenuh hati dan apa adanya, baik kelebihan dan kekurangannya yang ada pada diri sahabat kita. Sebab tidak seluruh orang memiliki kelebihan semata. Kelebihan itu pasti senantiasa didampingi dengan kekurangan masing-masing, tinggal bagaimana metode kita sebagai sahabat menyikapi kelebihan dan kekurangan tersebut
Gaya bahasa yang diaplikasikan dalam novel 5 cm yaitu bahasa yang meniru perkembangan zaman sehingga gampang untuk dibaca dan dipahami oleh pembaca lebih-lebih di kalangan remaja. Kelebihan dari buku ini yaitu ceritanya yang cukup menarik penuh tantangan dan petualangan. Penulis memakai bahasa yang elegan gampang dipahami dan alur ceritanya yang tidak membosankan sehingga menarik pembaca untuk membaca buku ini hingga akhir.
Di dalam buku ini terdapat banyak kata-kata yang bisa membuat kita terinspirasi. Dalam ceritanya diselipkan sebagian nyanyian yang pantas dengan suasana yang sedang dialami, sehingga membuat kita kian terlarut dalam cerita. Ditambah dengan penggambaran setting latar waktu dan latar tempat yang detil.
Tetapi tidak berlebihan seakan membuat kita seperti ikut serta terlibat di dalamnya. Seperti pejalanan mereka dari stasiun senen, Jakarta hingga ke puncak Gunung Mahameru. Pembaca bagaikan berada dalam kondisi tersebut, menikmati dinginnya Ranu Pane. Cantiknya Ranu Kumbolo, Kisah mitisnya kalimati serta menakjubnya puncak Mahameru.
Pesa tata krama yang dikenalkan bahkan sungguh-sungguh baik sehingga memotuvasi pembaca agar bisa mengejar cita-cita mereka dan membuat menjadi kenyataan. Cerita akhir novel 5 cm ini padahal berakhir dengan happy ending, tetapi masih sedikit menggantung dan serasa seperti itu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut. Ditambah lagi dengan keturunan mereka yang seperti itu sama mewarisi sifat-sifat dari orang tuanya dan semuanya seumuran. tersebut menyebabkan pembaca susah dalam membedakan mana yang menjadi si kecil dan mana yang menjadi bapak, mana yang masih muda dan mana yang si kecil-si kecil.
Di dalam buku ini terdapat banyak kata-kata yang bisa membuat kita terinspirasi. Dalam ceritanya diselipkan sebagian nyanyian yang pantas dengan suasana yang sedang dialami, sehingga membuat kita kian terlarut dalam cerita. Ditambah dengan penggambaran setting latar waktu dan latar tempat yang detil.
Tetapi tidak berlebihan seakan membuat kita seperti ikut serta terlibat di dalamnya. Seperti pejalanan mereka dari stasiun senen, Jakarta hingga ke puncak Gunung Mahameru. Pembaca bagaikan berada dalam kondisi tersebut, menikmati dinginnya Ranu Pane. Cantiknya Ranu Kumbolo, Kisah mitisnya kalimati serta menakjubnya puncak Mahameru.
Pesa tata krama yang dikenalkan bahkan sungguh-sungguh baik sehingga memotuvasi pembaca agar bisa mengejar cita-cita mereka dan membuat menjadi kenyataan. Cerita akhir novel 5 cm ini padahal berakhir dengan happy ending, tetapi masih sedikit menggantung dan serasa seperti itu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut. Ditambah lagi dengan keturunan mereka yang seperti itu sama mewarisi sifat-sifat dari orang tuanya dan semuanya seumuran. tersebut menyebabkan pembaca susah dalam membedakan mana yang menjadi si kecil dan mana yang menjadi bapak, mana yang masih muda dan mana yang si kecil-si kecil.